Kamis, 28 Januari 2010
Teori atom dan Teori kinetik
Pengantar
Teori
atom dan teori kinetik. Istilah apa lagi ini, bikin pusink saja. Teori
atom dan teori kinetik tuh semacam kue, enak sekali… terasa lezat dan
nikmat di otak… hiks2… Omong soal atom, pasti langsung ingat bom atom.
Hirosima dan nagasaki langsung hancur lebur dalam sekejap, bikin orang
jepang pada stress. Amerika dan kroni2nya senang, Indonesia pun ikut2an
senang, lumayan mempercepat kemerdekaan. Si Dai Nippon ini sudah
keterlaluan jadi sekali-sekali dihajar saja biar kapok. Untung ada
fisika ya…. Btw, sebenarnya atom tuh apa sich ? sejenis roti bakar-kah
Sebelum
kita membahas teori kinetik gas dkk, terlebih dahulu kita pelajari
teori atom dan teori kinetik. Bagaimanapun ini merupakan pengetahuan
dasar yang perlu dipahami dengan baik. Seperti biasa, dari balik blog
gurumuda mengucapkan selamat bertempur, semoga dirimu tidak lari
terbirit-birit… he2…. piss….
Teori atom
Sejak ribuan tahun lalu, orang yunani kuno percaya bahwa setiap zat murni (misalnya emas murni, besi murni
, tembaga dll) terdiri dari atom-atom. Orang yunani sok tahu saja.
Menurut mereka, kalau sebuah zat murni dipotong menjadi kecil, lalu
potongan kecil tersebut dipotong lagi, lalu di potong lagi… demikian
seterusnya, maka akan ada potongan terkecil yang tidak bisa dipotong lagi. Potongan terkecil yang tidak bisa dipotong lagi itu diberi julukan “atom”. Atom artinya “tidak dapat dibagi” (bahasa orang yunani)
(Pada
waktu itu memang atom dianggap tidak bisa dibagi lagi. Tapi di kemudian
hari beberapa om jenius menemukan elektron dan inti atom (proton dan
neutron) sehingga anggapan bahwa atom tidak bisa dibagi lagi telah
ditendang. Jadi atom tuh terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan
inti atom. Elektron-elektron berjingkrak-jingkrak mengitari inti atom.
Di dalam inti atom terdapat proton (bermuatan positif) dan neutron
(netral alias tidak bermuatan). Bukan cuma ini, masih ada lagi… pernah
dengar quark dkk ? nanti baru kita oprek dalam pokok bahasan tersendiri…
Ok, kembali ke laptop)
Perlu
diketahui bahwa teori atom juga punya saingan. Kalau dalam dunia
perpolitikan, istilahnya oposisi. Kalau dalam dunia pertemanan,
istilahnya lawan alias musuh bebuyutan. hehe… Ada sebuah teori lain,
namanya teori kontinu (kontinu = berkelanjutan). Teori ini mengatakan
bahwa zat murni tuh bisa dibagi lagi sampai tak berhingga. Menurut teori
ini tidak ada yang namanya potongan terkecil. Potongan
terkecil masih bisa dipotong-potong dan diulek-ulek lagi menjadi lebih
kecil. Dipotong lagi dan diulek lagi… demikian seterusnya menjadi tak
berhingga.
Dari kedua teori ini, mana yang benar ? Teori atom yang benar atau teori kontinu ? Mene ketehe…
Dalam ilmu fisika, setiap teori akan diakui secara ilmiah kalau teori
tersebut bisa dibuktikan dalam eksperimen alias percobaan. Nah, pada
abad 18, 19 dan 20, melalui eksperimen yang dilakukan oleh om-om ilmuwan
yang kurang kerjaan, teori atom ternyata terbukti benar (kebanyakan
dibuktikan dari analisis reaksi kimia). Masa sich ? yawdah kalo dirimu
tidak percaya…
Sebelum membahas pembuktian teori atom, terlebih dahulu baca pesan-pesan berikut ini :
Unsur, senyawa, molekul dan atom
Dirimu sudah dapat pelajaran kimia tentang unsur dan senyawa ? mudah2an belum Gurumuda ulas lagi ya, biar dirimu lebih nyambung dengan penjelasan selanjutnya…
Unsur merupakan
zat murni yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat lain secara kimia,
misalnya emas (Au), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), Natrium (Na),
Calsium (Ca), klor (Cl), Nitrogen (N), oksigen (O), hidrogen (H) dkk.
Selain unsur, ada juga yang namanya senyawa. Senyawa
terdiri dari unsur-unsur. Karena terdiri dari unsur-unsur, maka senyawa
masih bisa dibagi lagi menjadi unsur-unsur. Contoh senyawa adalah air.
Bagian terkecil dari unsur adalah atom, sedangkan bagian terkecil dari senyawa adalah molekul. Molekul terdiri dari atom-atom yang saling nempel.
Biar
dirimu lebih paham, gurumuda pakai penjelasan panjang lebar saja.
Pernah lihat emas murni (emas 24 karat) ? emas murni merupakan salah
satu contoh unsur. Emas murni sebenarnya terdiri dari atom-atom emas
(Au). Atau contoh lain…. Pernah lihat potongan besi ? Potongan besi juga
merupakan salah satu contoh unsur. Besi terdiri dari atom-atom besi
(Fe). Intinya, yang namanya unsur tuh zat murni yang terdiri dari
atom-atom sejenis. Kalau atom emas ya atom emas semua, kalau atom besi
ya atom besi semua. Tidak pake campur. Unsur sudah. Sekarang giliran
senyawa. Dirimu pernah lihat air khan ? Air yang sering dirimu lihat,
pegang dan minum tuh terdiri dari molekul-molekul air (rumus kimianya H2O). Molekul air terdiri dari dua atom Hidrogen (H) dan satu atom oksigen (O). Lanjut ya….
Berikut ini beberapa pembuktian teori atom :
Pertama, hukum perbandingan tetap.
Hukum
perbandingan tetap mengatakan bahwa apabila unsur-unsur bergabung
menjadi senyawa, maka senyawa yang terbentuk memiliki perbandingan massa
yang sama. Contohnya garam… Ingat ya, garam yang kita lihat merupakan
suatu senyawa yang terdiri dari molekul-molekul garam (rumua kimianya
NaCl). Secara alami, molekul garam selalu terbentuk
dari 23 bagian natrium (Na) dan 35 bagian klor (Cl). Musuh bebuyutan
teori atom tidak bisa menjelaskan hal ini, tetapi teori atom bisa
menjelaskannya. Menurut teori atom, atom merupakan bagian terkecil dari
unsur. Karenanya atom tentu punya massa. Nah, perbandingan massa
unsur-unsur yang membentuk suatu senyawa pasti berkaitan dengan massa relatif
atom-atom pembentuk unsur tersebut. Berdasarkan jumlah setiap unsur
yang membentuk senyawa, om-om ilmuwan menentukan massa relatif atom.
Dikatakan relatif karena massa relatif atom suatu unsur dibandingkan
dengan massa relatif atom unsur lain…
Hidrogen
merupakan atom yang paling ringan, karenanya digunakan sebagai patokan.
Massa relatif atom hidrogen (H) diberi nilai 1. Dengan menggunakan
massa relatif atom hidrogen sebagai patokan, maka massa relatif atom
karbon (C) diberi nilai 12, massa relatif atom oksigen (O) diberi nilai
16 dst… (lihat saja tabel periodik unsur). Massa relatif atom karbon =
12 itu artinya massa satu atom karbon 12 kali lebih besar dari massa
satu atom hidrogen (H). Massa relatif atom oksigen = 16 itu artinya
massa satu atom oksigen 16 kali lebih besar dari massa satu atom
Hidrogen (H). Yang gurumuda ulas ini baru massa relatif atom, bukan
massa atom.
Dalam
Sistem Internasional (SI) kita mempunyai standar massa, yakni sebuah
platina iridium yang disimpan di lembaga berat dan ukuran internasional
(Perancis). Berdasarkan perjanjian internasional, massa platina iridium
tersebut adalah 1 kg. Ini merupakan kilogram standar. Nah, dalam skala
atomik, kita juga mempunyai standar massa kedua, yakni atom karbon 12C. Berdasarkan perjanjian internasional, massa 1 atom karbon 12C adalah 12,0000 satuan massa atom terpadu (unified atomic mass units, disingkat u).
1 u = 1,66 x 10-27 kg.
Massa
1 atom Karbon (C) = 12,0000 u, massa 1 atom Hidrogen (H) = 1,0078 u,
massa 1 atom Oksigen (O) = 15,9994 u, massa 1 atom Natrium = 22,9897 u
dst… Mengenai massa atom, selengkapnya bisa dilihat di tabel periodik
unsur.
Selain massa atom, ada juga yang namanya massa molekul.
Massa molekul merupakan jumlah total massa atom-atom yang membentuk
suatu molekul. Contoh… massa molekul garam (NaCl) = massa satu atom
Natrium (Na) + massa satu atom Klor (Cl). Massa molekul air (H2O) = massa 2 atom hidrogen (H) + massa satu atom oksigen (O).
Kedua, gerak brown
Bukan
brondong tapi brown. he2… Kisahnya begini… Pada jaman dahulu kala,
hiduplah seorang ahli biologi berkebangsaan Inggris yang bernama om
Robert Brown. Katanya Om obet waktu itu sedang meneliti serbuk sari yang
dimasukkan ke dalam air (Tahun 1827). Air dan serbuk
sari dilihat pake mikroskop. Om obet kaget bukan main-main karena merasa
aneh setelah melihat si serbuk sari bergerak sendiri. Aneh karena air
khan lagi diam, masa serbuk sari bergerak. Arah gerakan serbuk sari
sembarang saja tapi berkelanjutan alias kontinu. Biar paham, tataplah
gambar di bawah dengan penuh kelembutan.
Waktu
itu om obet menduga bahwa gerakan tersebut merupakan suatu bentuk
kehidupan. Maksudnya si serbuk sari hidup, sehingga bisa jalan-jalan (serbuk sari termasuk zat organik. Zat organik = zat hidup, sedangkan zat tak organik = zat yang tak hidup alias benda mati).
Tapi dugaannya keliru besar karena partikel tak organik yang berukuran
kecil seperti serbuk sari juga bergerak ketika dimasukkan dalam air.
Gerakan seperti ini dinamakan gerak brown, pake nama om obet brown.
Penemuan om obet ini belum bisa dijelaskan sampai dikembangkannya teori kinetik. Pending sebentar… Ikuti terus kisahnya ya, makin asyik saja neh….
Teori kinetik
Kinetik
artinya bergerak (bahasa orang yunani). Teori kinetik mengatakan bahwa
setiap zat terdiri dari atom-atom atau molekul-molekul dan atom-atom
atau molekul-molekul tersebut bergerak terus menerus secara sembarangan.
Ketika
bergerak, atom atau molekul pasti punya kecepatan. Atom atau molekul
juga punya massa. Karena punya massa (m) dan kecepatan (v), maka tentu
saja atom atau molekul mempunyai energi kinetik (EK) dan momentum (p).
Energi kinetik : EK = ½ mv2. Sedangkan momentum : p = mv.
Kayanya bukan cuma energi kinetik (EK) dan momentum (p) saja, tetapi
gaya (F) juga. Atom atau molekul khan jumlahnya banyak tuh. Ketika
mereka bergerak ke sana kemari, pasti ada kemungkinan terjadi tumbukan.
Jadi gaya muncul karena adanya perubahan momentum ketika terjadi
tumbukan. Ingat lagi pembahasan mengenai impuls dan momentum. Kalau
sudah lupa, segera meluncur ke TKP…
Kita
bisa mengatakan bahwa teori kinetik sebenarnya didasarkan pada energi
kinetik, momentum dan gaya. Ketiga hal ini yang kita pelajari pada pokok
bahasan dinamika gerak (hukum newton, impuls dan momentum).
Bedanya, dalam teori kinetik kita menerapkan ilmu dinamika pada tingkat
atom atau molekul. Teori kinetik dikembangkan oleh om obet Boyle
(1627-1691), om Daniel Bernoulli (1700-1782), om Jimi Joule (1818-1889),
om Kronig (1822-1879), om Rudolph Clausius (1822-1888) dan om Clerk
Maxwell (1831-1879).
Adanya
teori kinetik ini bisa menjelaskan penemuan om brown di atas. Menurut
teori kinetik, serbuk sari bergerak karena didorong oleh molekul-molekul
air yang bergerak dengan cepat. Jumlah molekul air sangat banyak,
karenanya serbuk sari ditendang dari berbagai arah.
Berdasarkan
hukum perbandingan tetap dan adanya penemuan gerak brown, teori atom
semakin diyakini oleh para ilmuwan. Btw, teori atom khan mengatakan
bahwa setiap zat terdiri dari atom-atom. Dalam hal ini, atom merupakan potongan terkecil
dari setiap zat. Dengan demikian atom tentu saja punya ukuran. Nah,
masalahnya sekarang, ukuran atom tuh berapa ? panjangnya berapa,
lebarnya berapa, tingginya berapa… Minimal harus ada eksperimen atau
perhitungan matematis yang bisa mendeteksi ukuran atom.
Pada tahun 1905,
eyang Einstein ambil alih… Waktu itu eyang Einstein menyelidiki ukuran
atom secara teoritis. Berdasarkan teori atom, teori kinetik dan data
yang diperoleh melalui eksperimen, eyang menemukan bahwa diameter atom adalah sekitar 10-10 m.
Jadi diameter atom diperoleh melalui perhitungan. Cara menghitungnya
bagaimana ? sabar ya, neh baru pokok bahasan awal. Tunggu semua materi
teori kinetik gas dimuat dulu, biar dirimu lebih nyambung dengan
penalaran yang dibuat eyang Einstein sebelum menghitung ukuran atom.
Karena ukuran atom telah ditemukan, maka teori atom dinyatakan sah.
Teori kinetik pun ikut2an sah.
Dalam
buku autobiografinya, eyang menulis demikian : “Tujuan utama saya
adalah menemukan berbagai kenyataan yang membenarkan bahwa atom
mempunyai ukuran tertentu. Ketika dalam proses penyelidikan, saya
menemukan bahwa sesuai dengan teori atomistik, seharusnya ada
gerakan-gerakan partikel mikroskopik yang bisa diamati secara terbuka, tanpa mengetahui bahwa gerak brown telah lama dikenal“. Oya, buku Autobiografi tuh buku yang ditulis oleh seseorang mengenai kisah hidupnya.
Berdasarkan
apa yang ditulis eyang Einstein dalam buku autobiografinya, kita bisa
mengatakan bahwa eyang sendiri tidak tahu sedikit pun mengenai kisah om
obet yang menemukan gerak brown. Eyang Einstein bahkan meramalkan adanya
gerak brown berdasarkan gagasan-gagasan teoritis. Teoritis tuh cuma
teori-teori saja, tidak ada eksperimen alias percobaan. Agar bisa
seperti eyang Einstein, logika (otak kiri) dan imajinasi (otak kanan)
harus kuat. Bye… see u
Referensi
Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit Erlangga
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar